Beranda » Blog » 4 Teknik Top Working Tanaman Buah Agar Tumbuh Optimal Dengan Cepat Untuk Berbuah

4 Teknik Top Working Tanaman Buah Agar Tumbuh Optimal Dengan Cepat Untuk Berbuah

Diposting pada 29 July 2024 oleh Rawabibit29 / Dilihat: 49 kali

4 Teknik Top Working Tanaman Buah Agar Tumbuh Optimal Dengan Cepat Untuk Berbuah

Teknik Top Working – Jika Membahas tentang budidaya tanaman buah maka tak lengkap jika tidak membahasa tentang cara untuk meningkatkan kualitas buah yang akan dihasilkan. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan dalam usaha meningkatkan kualitas mutu durian kita.

Salah satunya yaitu dengan perbanyakan tanaman dengan cara vegetatif. Jika biasanya kita melakukan pembibitan dengan menanam biji maka vegetatif adalah melakukan pembibitan dengan cara mengambil tunas dari pohon induk yang memang sudah mempunyai kualitas dan mutu yang unggul. Beberapa cara yang dapat dilakukan dengan pembibitan vegetatif yaitu okulasi, mencangkok, stek dan sambung.

Selain itu, terdapat cara meningkatkan kualitas tanaman dengan memadukan antara batang yang sudah dewasa dengan batang yang memang varietasnya sudah unggul tanpa harus menebang atau mematikan pohon. Nah, cara ini disebut dengan Top Working. Apa itu teknologi top working? Apa kelebihan dan kekurangan teknologi ini? Dan bagaimanakah cara mudah untuk melakukan top working pda tanaman durian.

Top Working Tanaman Buah

Top Working Tanaman Buah

Pengertian Top Working

Top working adalah salah satu cara yang digunakan dalam usaha untuk mengganti varietas yang ada dengan varietas baru tanpa harus mematikan tanaman. Teknik ini dapat diterapkan pada hampir semua jenis tanaman buah-buahan. Teknik top working ini ditemukan berdasarkan dari pengalaman dan berbagai percobaan yang dilakukan oleh petani dan petugas penyuluh di seluruh Indonesia.

Tujuan top working adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tanaman buah tanpa harus melakukan perombakan pada pohon. Berdasarkan pengalaman dilapangan, pohon tanaman buah unggul pun semakin tua usianya semakin mengalami penurunan baik pada produksi maupun kualitas buah nya, nah teknologi top working dilakukan untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas pohon durian tersebut.

Umumnya top working ini diterapkan pada tanaman durian yang tidak produktif dan mempunyai varietas yang kurang bagus atau tanaman yang sudah berusia tua.

Kelebihan Teknik Top Working

  • Secara umum top working dapat memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil tanaman.
  • Dapat mengatur proposrsi tanaman agar memberikan hasil yang lebih baik.
    Melakukan peremajaan tanpa harus menebang pohon tua, sehingga tidak memerlukan bibit baru dan dapat menghemat biaya.
  • Top working dapat dilakukan pada semua umur tanaman, tetapi akan lebih efektif apabila dilakukan pada tanaman yang sudah tua.
  • Tanaman durian hasil top working akan berbunga dan berbuah lebih cepat, terhitung dalam waktu dua tahun tanaman tanaman sudah dapat berbuah.
    Tanaman top working tidak hanya unggul dalam hal kualitas dan kuantitas tetapi juga unggul dalam perakaran.
  • Ukuran, bentuk dan rasa buah yang dihasilkan relatif seragam seperti induknya dan dapat berproduksi secara kontinu setiap tahun.
  • Dapat meningkatkan nilai ekonomis pohon
Teknik Top Working

Teknik Top Working

Prinsip Dasar Top Working

Prinsip dasar teknik top working sama seperti teknik penyambungan pada bibit muda yaitu memadukan batang bawah dengan batang atas namun pada top working batang bawah yang digunakan adalah pohon yang besar dan akar yang kuat.

Top working dapat dilakukan secara sambung kulit, sambung celah, penempelan dan sambung tunas. Prinsip dasar teknik top working adalah memadukan batang bawah dewasa dan batang atas.

Faktor Mempengaruhi Keberhasilan Top Working

  • Kesehatan tanaman
    Semakin subur tanaman maka proses penyembuhan luka dan pembentukan pertautan yang sempurna akan semakin cepat.
  • Saat penyambungan
    Saat yang tepat melakukan top working adalah saat awal atau akhir musim hujan dengan suhu rata-rata antara 17 – 25 derajat Celcius dan kelembaban rata-rata 60-70%.
  • Keterampilan pelaksana
    Semakin terampil pelaksana akan menghasilkan prosentase keberhasilan yang tinggi
  • Kebersihan alat
    Alat untuk menyambung seperti gunting pangkas dan pisau okulasi harus steril dari penyakit.
Hasil Top Wrking

Hasil Top Wrking

Jenis Teknik Top Working

Teknik top working dapat dilakukan dengan cara sambung kulit, sambung celah, penempelan dan sambung tunas. Masing-masing cara ini dilakukan sesuai dengan karakteristik batang atas dan batang bawah. Berikut ini adalah beberapa teknik dalam melakukan top working pada tanaman.

1. Sambung kulit

Sambung kulit digunakan untuk batang yang kulitnya muda atau mudah dikelupas. Potong tanaman kurang lebih 100 cm dri permukaan tanah. Pohon yang dipotong ini digunakan sebagai batang bawah.

Pada bekas potongan dilakukan sayatan kulit kebawah sepanjang 3-5 cm. Pilih entres atau batang atas dari varietas yang anda kehendaki. Pilih entres dengan diameter batang antara 1,5 – 2 cm kemudian potong sepanjang 10 – 15 cm kedua ujungnya dibentuk meruncing.

Kemudian sisipkan batang atas pada sayatan kulit batang bawah. Batang atas yang dipasangkan berjumlah 3. Untuk memperkuat sambungan ikat dengan tali plastik. Bagian tanaman yang terbuka ditutup lilin atau parafin. Agar tidak terkena sinar matahari secara langsung tanaman disungkup dengan plastik dan kertas semen.

Buat lubang pada kedua sisi kertas semen untuk menjaga sirkulasi udara. Kelebihan sambung kulit adalah kemungkinan keberhasilan berkisar antara 90%, selain itu cara ini sangat mudah untuk dilakukan. Sementara kekurangan dari teknik ini adalah sambungan kurang rata dan kurang kokoh sehingga membutuhkan penyangga untuk pertumbuhan awal.

2. Sambung Celah

Sambung celah digunakan pada batang durian yang sudah tua dan kulit batang nya susah untuk dikelupas. Tanaman yang akan dijadikan batang bawah dipotong setinggi kurang lebih 100 cm dari permukaan tanah. Pada bekas potongan dibuat celah dengan pisau sepanjang 3-3,5 cm.

Kemudian pilih entres atau batang atas dari varietas yang diinginkan dengan diamter batang antara 1,5 sampai dengan 2 cm. Potong batang atas sepanjang 10 sampai 15 cm, pangkal entres dibentuk runcing dengan ukuran sesuai dengan celah batang.

Tautkan entres pada pohon dengan cara menyisipkan pada celah. Entres yang dipasangkan berjumlah 3. Untuk memperkuat pertautan antara batang atas dan batang bawah dilakukan pengikatan dengan menggunakan tali plastik. Bagian yang terbuka ditutup lilin atau parafin. Agar tidak terkena sinar matahari secara langsung tanaman disungkup dengan plastik dan kertas semen.

Buat lubang pada kedua sisi kertas semen untuk menjaga sirkulasi udara. Keuntungan dari sambung celah adalah batang relatif rata dan kokoh tanpa memerlukan penyangga untuk pertumbuhan awalnya. Kerugiannya adalah prosentase tingkat keberhasilan tidak sebesar sambung kulit, keberhasilannya hanya sekitar 60% dan agak sulit dalam pelaksanaannya.

3. Penempelan

Teknis penempelan digunakan untuk tanaman yang muda atau kulit batangnya mudah dikelupas. Pilih ranting tanaman durian yang mempunyai diameter batang antara 2 sampai dengan 5 cm sebagai batang bawah.

Buat sayatan horizontal pada ranting sepanjang 1,5 cm, dari ujung sayatan buat irisan vertikal kebawah sepanjang 3 cm sehingga terbentuk sayatan lidah kulit batang yang terbuka keatas. Ukuran sayatan ini disesuaikan dengan entres atau mata tempel yang akan ditempelkan.

Kemudian ambil mata tempel dari tanaman yang dikehendaki, sayat mata tempel dari kayunya kira-kira sepanjang 1 – 2 cm dengan mata tempel berada ditengahnya kemudian tempelkan mata tempel tersebut pada lidah batang bawah tanaman dan ikat dengan tali plastik. Untuk merangsang pertumbuhan mata tunas buat keratan melingkar kira-kira 5 cm diatas bidang penempelan.

Apabila entres mata tempel masih hijau setelah 2 atau 3 minggu setelah penempelan berarti penempelan berhasil. Cara penempelan ini sangat mudah dan efisien dilakukan dalam penggunaan batang atas. Keuntungannya sama dengan sambung kulit yaitu tingkat keberhasilannya sangat tinggi yaitu diatas 70%, sedangkan kerugiannya adalah tidak semua tanaman dapat dilakukan penempelan.

4. Sambung Tunas

Apabila cara diatas tidak berhasil maka dapat dilakukan cara terakhir yaitu cara sambung tunas. Sambung tunas dilakukan dengan cara melakukan penyambungan pada tunas batang bawah yang muncul kira-kira 2 sampai 3 bulan setelah tanaman dipotong.

Sambung tunas dapat dilakukan dengan cara penyambungan atau penempelan. Teknik yang dilakukan sama dengan teknik yang dilakukan pada penyambungan bibit muda.

Demikianlah informasi tentang langkah mudah dalam melakukan teknik top working. Dalam artikel tersebut kita telah membahas secara mendalam tentang pengertian top working, kelebihan top working, prinsip dasar top working dan cara melakukan teknik top working pada tanaman. Teknik dapat kita aplikasikan pada berbagai jenis tanaman unggulan seperti :tanaman jambu, mangga, durian, sawo, jeruk, kelengkeng dan jenis tanaman unggulan lainnya.

Semoga artikel tersebut dapat menjawab rasa penasaran anda tentang apa itu teknik top working dan semoga dapat menambah wawasan anda. Semoga bermanfaat.

Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Bagikan ke

4 Teknik Top Working Tanaman Buah Agar Tumbuh Optimal Dengan Cepat Untuk Berbuah

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

4 Teknik Top Working Tanaman Buah Agar Tumbuh Optimal Dengan Cepat Untuk Berbuah

Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: